Minggu, 24 April 2016

Ini Dia Potensi Tersembunyi Keuangan Syariah di RI



Industri keuangan syariah telah ada di Indonesia sejak lebih dari dua dekade. Meskipun pertumbuhannya meningkat dari tahun ke tahun, namun dampaknya terhadap perekonomian nasional masih kecil dan kalah jika dibandingkan dengan industri keuangan konvensional.

Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia perlu menunjukkan potensi tersembunyi di industri keuangan syariah.

Potensi tersebut antara lain industri perbankan syariah, asuransi syariah dan sukuk.

"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia perlu mengeluarkan potensi tersembunyi dari industri keuangan syariahnya. Potensi tersebut antara lain industri industri bank syariah, asuransi syariah, dan sukuk," ungkap Sofyan, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (6/4/2016).


Ia menyebutkan, walaupun potensi industri perbankan syariah ini dominan dalam industri keuangan syariah, namun market share-nya tidak pernah melebihi 5%. 

"Segmen industri perbankan syariah memang dominan di industri keuangan syariah tapi tidak sebaik bank konvensional, kinerjanya masih belum baik dan market share-nya tidak pernah melebihi 5%," kata Sofyan.


Kemudian di asuransi syariah, meskipun Compound Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 30% sejak 2009, namun pasar asuransi syariah masih berada di posisi 6% dari total premi asuransi.


"Kondisi ini mengindikasikan bahwa industri asuransi syariah masih terbuka lebar untuk berekspansi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang cepat di Indonesia dengan kelas menengah yang terus berkembang memegang peluang besar bagi industri asuransi syariah tumbuh di tahun mendatang," jelas Sofyan.


Lebih lanjut Sofyan mengatakan, potensi tersembunyi ketiga yaitu pasar Sukuk. Sukuk memiliki peranan penting dalam pendanaan dan investasi baik pemerintah maupun sektor swasta.


"Potensi yang ketiga adalah di pasar sukuk, pasar sukuk memainkan peranan penting di instrumen pendanaan dan investasi untuk sektor pemerintah dan swasta, namun pasar sukuk di Indonesia masih sangat bergantung pada sukuk global," tuturnya.



By: Evi Wulandari Sanita

0 komentar: