Selasa, 17 Mei 2016

Amerika Pun Kepincut Asuransi Syariah

AMERIKA Serikat sedang jatuh hati pada model bisnis asuransi syariah. Ini terbukti dengan pembelian saham asuransi syariah AmLife dan AmTakaful dari Malaysia oleh perusahaan asuransi Amerika, Metlife. Tak tanggung, penandatangan kerjasama yang berlangsung di Malaysia itu disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Malaysia Nazib Razak pada 28 April lalu. Metlife menggelontorkan dana sebesar hampir US$ 250 juta untuk membeli saham AmLife dan AmTakaful. Ini adalah pertama kali dalam sejarah Amerika Serikat masuk bisnis asuransi syariah Malaysia. Sejak tahun 2003 hingga 2013, AS telah menginvestasikan lebih dari US$ 13 miliar di Malaysia. Dalam dekade terakhir, ekspor AS ke negara tersebut mencapai US$ 247,5 miliar, sedangkan impor sebesar US$ 173,3 miliar.




Beberapa hari sebelumnya, pada 25-27 April 2014 perguruan tinggi nomor satu di dunia, Harvard University, menggelar forum mengkaji ekonomi Islam. Antaranews.com melaporkan, para pembicara diundang dari sejumlah negara diantaranya Inggris, Prancis, Jerman, Australia, India, Pakistan, Arab Saudi, UAE, Indonesia, Malaysia, selain tuan rumah Amerika, tentang isu seputar asuransi syariah. Dari Indonesia, hadir tiga pembicara di forum bertajuk "The Eleventh Harvard University Forum on Islamic" ini. Mereka adalah Murniati Mukhlisin (dosen Akuntansi Islam dan anggota manajemen kampus STEI Tazkia), Dr. Raditya Sukmana, (Ketua Prodi Ekonomi Islam, Universitas Airlangga), dan Dr. Sutan Emir Hidayat, pengajar di University College of Bahrain.

Murniati memaparkan risetnya tentang akuntansi untuk takaful menjelaskan bahwa akuntansi memainkan peranan penting untuk menunjang pertumbuhan industri takaful sehingga diperlukan standar akuntansi yang sesuai dengan industri. Raditya dan Sutan menitikberatkan pada tantangan tentang takaful mikro yang sekarang sedang marak di Indonesia. Direktur, Islamic Finance Project, Harvard Law School, Harvard University, Nazim Ali mengatakan forum keuangan syariah yang bertemakan takaful dan konsep saling menguntungkan telah berlangsung sejak 1994 dan senantiasa didukung oleh Harvard Business School dan Harvard Law School.

Sehari setelah pertemuan itu, di Malaysia, Obama dan Najib menyaksikan kerjasama asuransi syariah antara perusahaan Malaysia dan Amerika Serikat.


by : Nendah

 

0 komentar: