Ibunya pun menjawab, “Yang kita selalu nantikan adalah
Hujan, nak”.
Si anak katak pun setelah mendapat jawaban tersebut selalu
mengharapkan Hujan. Namun setelah Hujan datang, si anak katak itu selalu
ketakutan karena terdapat banyak kilat dan petir yang menyambar. Si anak katak
selalu sembunyi di belakang tubuh ibunya ketika kilat dan petir itu datang
bersahutan.
photo by : catatankecil.com |
Begitu juga dalam hidup kita, sering kali kita menemukan
kesulitan –kesulitan seperti kilat dan petir menyambar yang dialami si anak
katak. Sehingga terkadang kita ketakutan dalam menjalani kehidupan yang fana
ini. Membuat kita jatuh dan sulit bangkit. Sehingga kita mengabaikan hakikat
kita sebagai manusia ciptaan Allah. Seperti yang dijelaskan dalam ayat berikut
ini :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan
merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“
(Al-Anbiya’ :35).
Ujian dan cobaan dalam hidup di dunia ini pada hakikatnya
adalah sebuah tempaan yang Allah berikan agar kita menjadi pribadi yang
senantiasa bersyukur atas nikmat dan limpahan rahmat yang telah Allah berikan.
Terkadang ujian dan cobaan dalam hidup, membuat kita kehilangan arah. Allah
menguji kita dengan kenikmatan hidup yang membuat kita terlena, namun terkadang
juga berupa kesempitan dan musibah yang membuat kita jatuh tak berdaya. Sehat
sebelum sakit, kaya sebelum miskin, hidup sebelum terlelap di pembaringan untuk
selamanya.
Dalam setiap ujian yang menimpa manusia akan selalu ada
hikmah yang didapat. Oleh karena itu
dalam sebuah hadits dari sahabat Anas radhiyallahu’anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
عَجَبًا لِلْمُؤْمِنِ , لَا يَقْضِي اللَّهُ
لَهُ شَيْئًا إِلَّا كَانَ
خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan seorang mukmin.
Tidaklah Allah menetapkan kepadanya sesuatu kecuali itu merupakan kebaikan
baginya“ (H.R Ahmad).
Yakinlah setiap kehidupan yang kita jalani hari ini pasti
ada kebaikan dan maksud di balik itu semua. Yang pasti akan indah pada
waktunya. Tinggal kita yang memilih ingin hidup menjadi pemenang dan bahagia
dengan proses yang telah Dia tetapkan atau menjadi pengecut yang takut
menjalani kehidupan yang fana ini. Karena pada hakikatnya “Jatuh itu pasti tapi
bangkit adalah sebuah pilihan”.